Fadel Promosi Gorontalo di Pentas Dunia


GORONTALO - Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad kembali memukau pentas dunia saat memaparkan keberhasilan Provinsi Gorontalo pada Konvensi Internasional II mengenai Pendekatan Regional dan Lokal untuk Pembangunan (Second International Convention on a
Regional and Local Approach to Development) di Tangiers-Tetouan Maroko, 12-14 Mei 2008.

Pada pertemuan yang dihadiri oleh lebih dari 1.000 peserta dan datang dari 56 negara di Eropa, Amerika,Arika dan Asia itu, Fadel menceritakan bagaimana Gorontalo menapaki pembangunan daerah sejak awal berdiri. Keberhasilan Gorontalo, ungkap Fadel, dimulai
dengan komitmen menerapkan model pemerintah wirausaha (entrepreneurial government) yang diilhami oleh gerakan pembaharuan tata pemerintahan baru (NPM) yang sudah diadopsi di negara-negara maju. "Gorontalo kemudian membuat konsep pembangunan yang fokus hanya pada tiga program unggulan (SDM, pertanian dan perikanan, sehingga sasaran dan target pembangunan lebih mudah dicapai," kata Fadel.


Fadel mengungkapkan, keberhasilan ini juga tidak lepas dari inisiatif Gorontalo menjalin kerjasama dengan pihak donor internasional seperti Bank Dunia, UNDP,
JICA, CIDA, dll. "Kita harus membangun daerah dengan semangat kerjasama hingga ke tingkat internasional, " tegas Fadel yang disambut applaus dari para peserta.

Untuk itu, Fadel menawarkan kerjasama regional dengan para pemimpin region yang hadir pada pertemuan tersebut dan mendapat respons positiif dari beberapa peserta. Gubernur Southern Province di Srinlanka,Kumari Balasuriya, bahkan mengundang Fadel dan rombongan ke Srinlanka sekaligus dalam rangka menjajaki kerjasama diberbagai bidang pembangunan.

Fadel menambahkan, harus diakui, selama ini daerah lebih pasif dalam dinamika globalisasi yang melanda dunia. Padahal dampak globalisasi akan sangat terasa hingga ke daerah. "Disinilah perlunya, kami para pemimpin daerah se dunia berkumpul dan sepakat agar suara daerah bisa didengarkan dan diakomodir," imbuh Fadel.

Sementara itu, Claudio Martini, Presiden FOGQR pada pembukaan konferensi mengatakan bahwa konvensi internasional ini merupakan pertemuan para pemimpin region (setingkat provinsi) di berbagai belahan dunia yang tergabung dalam Forum Asosiasi Daerah
Internasional (FOGAR) yang dideklarasikan di Konferensi Marseille tahun 2007.

Pertemuan di Tangier Maroko ini adalah kali kedua para pemimpin daerah sedunia ini berkumpul memaparkan progres yang diraihnya sejak pertemuan pertama. Selain itu, dibahas juga keanggotaan forum yang memberikan kesempatan luas kepada pemimpin daerah yang lain di dunia untuk bergabung. Organassasi FOGAR lahir dari kesepakatan para pemimpin daerah di berbagai belahan dunia untuk menyuarakan kepentingan dan aspirasi
daerah dalam era globalisasi.

Pada pertemuan ini, delegasi Indonesia terdiri atas Gubernur Gorontalo, Deputi regional dan Otonomi Daerah, Bappenas, dan Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo serta Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Provinsi Gorontalo.

Kepala Bappeda, Prof DR Ir Winarni Monoarfa MS,mengemukakan, berbagai pengakuan yang mengalir ke Gorontalo tidak lepas dari sinergi program antar pemerintah nasional, dan pemda yang secara harmonis diwujudkan di lapangan. Keanggotaan Gorontalo dalam
organisasi FOGAR ini juga antara lain karena gagasan dan kontribusi Gorontalo dalam pembangunan nasional melalui pencapaian pembangunan di daerah. "Dalam organisasi ini, Gubernur Gorontalo bahkan dianggap sebagai represntasi Asia. Ini membanggakan kita,
karena diantara daerah-daerah yang dianggap berhasil membangun baik di Eropa, Amerika Latin hingga Afrika,Gorontalo menjadi salah satu yang dianggap berhasil di Asia," ungkapnya. gpinfo