Jelang Final Liga Champions (Duel Kapten Tim)


Moscow - Frank Lampard vs Cristiano Ronaldo atau Michael Essien kontra Owen Hargreaves hanya percikan kecil dari panasnya perseteruan Manchester United dan Chelsea. Duel lain yang tak kalah membara adalah antara dua kapten.

Di Luzhinki Stadium dinihari nanti John Terry dan Rio Ferdinand mungkin akan sangat jarang berduel satu lawan satu atau melakukan kontak fisik langsung. Namun itu bukan berarti tak ada apa-apa antar dua bek tangguh Inggris itu.

Tentu keduanya mengusung panji-panji klub masing-masing demi mendapat kejayaan di Eropa. Tapi ada persaingan yang lebih besar dari itu terkait eksistensi sebagai kapten di timnas Inggris.

Setelah eranya Steve McClaren, masa depan Terry sebagai kapten The Three Lions mendadak suram karena Fabio Capello berniat mencari pemimpin baru di atas lapangan. Dan salah nama yang muncul menjadi kandidat kuat adalah Ferdinand, skiper "Setan Merah" itu malah sempat menyandang ban kapten saat menjalani friendly game dengan Prancis.

"Saya kecewa dengan apa yang sudah terjadi. Saya ingin ban kapten dan posisi saya di timnas Inggris kembali. Mungkin penampilan di final bisa membantu mendapatkan hal itu kembali," ungkap Terry di TheSun.

Meski begitu Terry tetap mengakui kalau Ferdinand memang tampil sangat baik sepanjang musim ini. Kepercayaan dari Don Fabio pun dinilainya pantas didapat, meski dia sendiri masih bertekad merebutnya.

"Tapi Rio berada di kelas yang berbeda tahun ini dan terutama setelah menjadi kapten saat menghadapi Prancis. Kita melihat seorang pemain kelas dunia dalam puncak penampilannya, sebagai seorang pemain bertahan saya katakan kalau dia sungguh memesona. Tapi saya ingin membuktikan kalau saya adalah orang yang tepat untuk timnas Inggris," lanjut Terry.

Soal penampilan di atas lapangan mengawal daerah pertahanannya masing-masing, Terry dan Ferdinand bisa dibilang sama tangguh. Yang mungkin harus disadari Terry adalah tindak-tanduknya di atas lapangan yang kadang dianggap tak mampu memerankan dengan baik tugas sebagai kapten.

Padahal di saat bersamaan Ferdinand justru menunjukkan wibawa dan figur kepemimpinan yang membuatnya mendapat banyak apresiasi positif, dan kontrak berdurasi lima tahun yang baru ditandatanganinya pekan lalu.

"Saya tahu saat meneken kontrak tahun 2005 lalu saya harus mengubah pandangan orang terhadap saya. Saya pikir saya telah berhasil melakukanya," ungkap Ferdinand mengenang sanksi larangan bertanding selama delapan bulan akibat mangkir dari sesi tes doping.
Doni Wahyudi-detiksport
( din / roz )