Revolusi The Gunners


BBC
London - Selama ini, manajer Arsenal Arsene Wenger memilih pendekatan evolusi dalam membangun skuad. Tapi di akhir musim ini, revolusi tampaknya menjadi situasi yang tak terhindarkan.

Wenger tidak pernah melakukan bongkar pasang pemain dalam jumlah besar. Karena menganut paham kolektivitas, mengganti banyak pemain bisa menghancurkan filosofi pria Prancis itu dalam bersepakbola.

Namun kenyataannya, sudah empat tahun ini Arsenal hampa gelar juara Liga Inggris. Berbeda dari musim-musim sebelumnya, kegagalan The Gunners kali ini sepertinya akan diikuti oleh eksodus sejumlah pemain kunci.

Mereka yang sudah jelas pergi adalah Jens Lehmann dan Mathieu Flamini. Khusus untuk Lehmann, Wenger bahkan memberikan kesempatan terakhir untuk bermain saat Arsenal menang 1-0 atas Everton di Emirates, Minggu (4/5/2008). Di laga itu, Lehmann merumput selama 25 menit.

"Itu adalah perpisahan untuk Jens," ungkap Wenger tentang pemasangan Lehmann seperti dikutip AFP. "Saya ingin para fans mengucapkan selamat tinggal padanya untuk apa yang telah ia lakukan. Dia bukan karakter yang mudah dimengerti, tapi Anda bisa mengatasinya. Dia selalu berkomitmen."

Sementara itu Flamini hampir dipastikan akan bergabung dengan AC Milan. Wenger memang memberi Flamini waktu hingga Senin (5/5) untuk meneken kontrak baru di Emirates. Namun Milan mengklaim Flamini sepakat untuk diikat selama empat tahun ke depan.

"Jujur saya tak tahu apa yang akan terjadi dengan Flamini. Dia punya tawaran di atas mejanya, dan itu masih berlaku sampai Senin," ujar Wenger.

Selain dua nama itu, Alexander Hleb dan Gilberto Silva juga potensial hijrah. Inter Milan secara publik mengaku tertarik membeli Hleb. Sedangkan Gilberto mungkin tengah mencari klub yang bisa memberinya kesempatan bermain lebih banyak.

"Saya ingin Gilberto tinggal. Saya akan duduk bersamanya dan membahas persoalan ini," tuntas Wenger. detiksport.com

(arp/roz)